Memikirkan Kata: Panduan Menuangkan Pikiran lewat Tulisan

Memikirkan Kata: Panduan Menuangkan Pikiran lewat Tulisan

Memikirkan Kata: Panduan Menuangkan Pikiran lewat Tulisan

Wahyu Febriyana

02 Agustus 2020 19:00

MENULIS bukanlah pekerjaan yang mudah. Tak ada penulis kelas dunia yang memiliki karya instan. Bisa dipastikan mereka memulai proses kreatifnya dengan serius, bahkan mungkin memakan waktu yang tidak singkat hingga akhirnya mereka berani menuangkan gagasannya.

Banyak yang bilang menulis itu seperti memasak karena esensi yang terkandung dalam dua kegiatan tersebut sama, yaitu menghidangkan kreasi final dari olah cipta. Analogi inilah yang digunakan Sabiq Carebesth (dkk) untuk merangkai buku Memikirkan Kata: Panduan Menulis untuk Semua, terbitan Galeri Buku Jakarta, pada 2019.

(Baca Juga : Anak-anak Revolusi)

Meskipun buku ini dirangkai dalam format how to, tidak seperti buku panduan pada umumnya, pembaca tidak akan menemukan rumus menulis sekali jadi yang wajib untuk diikuti. Memang benar seorang penulis harus tahu teknik dasar menulis, harus punya pengetahuan dasar tentang apa yang akan ia tulis, bahkan harus bisa mengolah tulisannya sedemikian rupa hingga mampu menghadirkan rupa dan rasa tulisan yang khas.

Akan tetapi, proses tersebut tak bisa dibakukan dalam satu sosok saja karena setiap penulis memiliki proses kreatif yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Sabiq (dkk) dalam buku ini memilih untuk menghadirkan pengalaman reflektif mengenai proses 'berpikir' dan 'olah kata' daripada menghadirkan jlentrehna kiat-kiat menulis yang leterlek.

Secara garis besar, buku ini akan mengulas dua term yang termaktub dalam judulnya, yaitu 'berpikir' dan 'kata'. Berpikir ialah fondasi awal dari menulis sebab di sana dibutuhkan sikap kritis, analitis, dan logis. Selain itu, juga dibutuhkan pemahaman konteks agar pikiran tak lari ke mana-mana. Hasil olah dari proses berpikir inilah yang kemudian disebut sebagai pemikiran yang harus dikomunikasikan kepada publik agar diketahui dan dapat mengambil manfaat darinya.

Pada titik inilah 'kata' menjadi pranata yang dapat menjembatani ihwal tersebut. Kata ialah bahan baku utama dari tersusunnya sebuah kalimat. Dengan racikan kata yang pas, eksistensi dari suatu pemikiran dapat tersampaikan dengan baik kepada pembacanya.

Sumber: https://mediaindonesia.com/weekend/291646/memikirkan-kata-panduan-menuangkan-pikiran-lewat-tulisan